Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi NTT bersama organisasi profesi kesehatan, institusi pendidikan kesehatan, dan lembaga keagamaan resmi menandatangani nota kesepakatan atau Memorandum of Agreement (MoA) tentang Peningkatan Pelayanan Kesehatan,Percepatan Pembangunan Kesehatan dan Promosi Kesehatan untuk Percepatan Penanganan Stunting di NTT.
Gubernur NTT Melki Laka Lena dalam sambutannya mengatakan, stunting adalah masalah serius yang mengancam kehidupan anak NTT untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Namun stunting bukan hanya soal kesehatan, tapi juga soal kemanusiaan dan keadilan sosial.
"Penanganan stunting memerlukan kolaborasi lintas sektor dan lintas profesi. Kesepakatan bersama yang kita tandatangani hari ini diharapkan menjadi tonggak penting dan strategis dalam upaya bersama untuk menangani masalah ini,” katanya, Selasa.
Orang nomor satu di Pemprov NTT itu mengatakan bahwa penandatanganan kesepakatan yang sudah dilakukan bukanlah sekadar formalitas, melainkan merupakan komitmen bersama untuk bersatu dalam langkah konkret.
Lebih lanjut Ia mengatakan, dalam rangka mempercepat penanganan stunting di Provinsi NTT, Pemprov. NTT mengajak seluruh pihak untuk bergerak bersama dalam tiga ranah besar yaitu Peningkatan Pelayanan Kesehatan, Percepatan Pembangunan Kesehatan dan Promosi Kesehatan dan Perubahan Perilaku.
Pertama, meningkatan pelayanan kesehatan memerlukan penguatan layanan kesehatan primer, melalui perluasan jangkauan edukasi gizi di puskesmas, posyandu, hingga ke pelosok desa, dan peningkatan Organisasi Profesi Kesehatan yang berperan krusial dalam mendampingi masyarakat secara langsung.
Kedua, percepatan pembangunan kesehatan melalui kehadiran Institusi pendidikan Kesehatan sebagai penghasil tenaga kesehatan dan agen perubahan. Lalu, Kuliah Kerja Nyata tematik, riset lapangan, dan program pengabdian masyarakat dari kampus untuk mendukung program percepatan eliminasi stunting dan program lainnya.
Dan ketiga, Promosi Kesehatan dan Perubahan Perilaku melalui kemitraan dengan lembaga keagamaan karena, memiliki pengaruh besar dalam membentuk perilaku umat/jemaat melalui ceramah, khutbah, dan pengajaran keagamaan sebagai sarana efektif menyampaikan pesan hidup sehat dan gizi seimbang.
Melki berharap kegiatan ini menjadi komitmen lintas institusi dengan memprioritaskan desa-desa dengan prevelensi stunting tertinggi.
"Libatkan masyarakat sebagai subjek, bukan objek. Edukasi, dengarkan, dan libatkan mereka dalam setiap langkah perubahan. Mari kita ingat bersama bahwa anak-anak adalah investasi masa depan bangsa. Jika kita gagal memberikan mereka hak untuk tumbuh sehat dan cerdas, maka kita telah gagal dalam misi kita sebagai pelayan masyarakat,” tegasnya.
Menurut dia, kesejahteraan anak-anak adalah tanggung jawab para orang tua, dan melalui kerja keras, kolaborasi, dan niat baik bersama, untuk dapat mewujudkan NTT yang lebih baik.