Labuan Bajo (ANTARA) - PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Flores Bagian Timur melalui Unit Layanan Pelanggan (ULP) Lembata mensosialisasikan bahaya listrik dan penguatan kolaborasi bersama forum komunikasi pimpinan kecamatan (forkopimcam) di Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sosialisasi ini untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa kegiatan perabasan pohon yang dilakukan petugas bertujuan untuk memastikan keamanan masyarakat dan menjamin keandalan pasokan listrik.
"Kami ingin masyarakat memahami bahwa perabasan (pohon) bukan dilakukan sembarangan atau merugikan, melainkan sebagai langkah preventif untuk menjaga keandalan pasokan listrik dan yang terpenting demi keselamatan warga di sekitar jaringan listrik,” kata Manager PLN ULP Lembata Vincentius Leonardo Dwi Putra dalam keterangan yang dikutip di Labuan Bajo, Sabtu.
Ia menjelaskan sebagian besar gangguan listrik di Kecamatan Omesuri disebabkan oleh pohon yang menyentuh kabel jaringan tegangan menengah. Oleh sebab itu dia menyampaikan perabasan pohon merupakan upaya meningkatkan keselamatan masyarakat sekaligus menjamin keandalan pasokan listrik.
Kegiatan sosialisasi itu juga menjadi wadah komunikasi antara PLN, jajaran Forkopimca Omesuri, para kepala desa, dan masyarakat di Kecamatan Omesuri untuk membangun pemahaman bersama mengenai potensi bahaya listrik, serta risiko gangguan jaringan yang disebabkan oleh pohon di sekitar jaringan listrik.
Selain itu, kegiatan tersebut juga memperkuat komitmen bersama untuk melaksanakan perabasan pohon secara aman, terencana, dan terkoordinasi guna menjaga keselamatan masyarakat sekitar serta keandalan pasokan listrik di Kabupaten Lembata.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT F Eko Sulistyono menekankan pentingnya sinergi seluruh elemen dalam mencegah potensi bahaya listrik di wilayah kerjanya.
“Menyalurkan listrik yang andal, aman, dan berkelanjutan adalah tanggung jawab besar kami sebagai wujud amanah kepada negara dan masyarakat, namun keberhasilan tugas ini tidak mungkin tercapai tanpa keterlibatan aktif seluruh elemen, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan perabasan menjadi langkah antisipatif yang penting, tidak hanya untuk menjaga keandalan jaringan, tetapi juga demi melindungi keselamatan warga serta memastikan keberlanjutan layanan kelistrikan.
Dengan semangat sinergi dan komunikasi yang baik, lanjut dia, kegiatan edukasi tersebut diharapkan menjadi titik awal terbentuknya kesadaran kolektif dalam menjaga ruang bebas di sekitar jaringan listrik, demi keselamatan masyarakat dan keberlangsungan layanan kelistrikan di Kecamatan Omesuri, bahkan hingga ke seluruh wilayah Kabupaten Lembata.
Ia juga menambahkan sebagai bagian dari BUMN yang berlandaskan nilai AKHLAK, PLN terus berkomitmen mengedepankan pendekatan edukatif dan partisipatif dalam setiap langkah pelayanan.
"Pendekatan ini bukan hanya bagian dari strategi operasional, tetapi juga wujud nyata dalam menjalankan amanah mengalirkan listrik ke seluruh pelosok negeri dengan layanan yang andal, aman, dan berkelanjutan," katanya.
Sementara itu, Camat Omesuri Ade Hasan Yusuf mendorong para kepala desa di wilayah tersebut untuk menindaklanjuti hasil sosialisasi secara nyata di tingkat desa.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada PLN atas edukasi yang langsung diberikan kepada masyarakat," ujarnya.
Ia menjelaskan edukasi yang dilakukan dinilai sangat penting agar warga memahami bahaya listrik dan menyadari bahwa perabasan bukan sekadar menebang pohon, melainkan bagian dari upaya menjaga keselamatan bersama.
"Saya mengimbau seluruh kepala desa di Kecamatan Omesuri untuk mendukung penuh pelaksanaan kegiatan ini dan aktif mensosialisasikan secara lebih luas kepada seluruh masyarakat desa," katanya.