Kupang (ANTARA) - Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan Pemberantasan Perdagangan Orang (PPO) Badan Reserse Kriminal Polri mengajak masyarakat di Nusa Tenggara Timur untuk berani menyuarakan tindakan kekerasan terhadap perempuan serta anak dan perdagangan orang yang terjadi di daerah itu.
Wakil Direktur Tindak Pidana PPA dan PPO, Komisaris Besar Polisi Enggar Pareanom dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis mengatakan bahwa Indonesia saat ini tidak hanya menghadapi kejahatan konvensional, tapi kekerasan berbasis gender dan seksual serta perdagangan orang yang menyasar perempuan, anak, ada remaja.
"Kami hadir di tengah masyarakat Kupang, NTT melalui lewat kampanye Rise and Speak, untuk menerapkan budaya baru yakni budaya keberanian untuk bersuara," katanya di sela-sela kampanye 'Rise and Speak: Berani Bicara, Selamatkan Sesama.
Enggar menegaskan, Rise and Speak bukan hanya slogan, tapi panggilan untuk berani bicara melawan rasa takut dan tekanan untuk selamatkan sesama menuju perubahan. "Karena satu suara bisa menyelamatkan jiwa dan keadilan perlu diperjuangkan," ujarnya.
Dalam kampanye ini lebih difokuskan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenali tanda-tanda kekerasan dan ke mana harus melapor, penguatan kapasitas aparat dan komunitas untuk penyidikan bersama kemitraan lintas sektor, dan kolaborasi strategis yang melibatkan banyak pihak, karena tidak bisa hanya ditangani oleh penegak hukum.
"Kehadiran kita semua di sini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap upaya gerakan ini. Jadi kampanye ini bukan akhir dari perjuangan, tapi awal dari komitmen jangka panjang yang harus terus kita jaga dan kembangkan,” tegasnya.
Selain itu, sebagai bentuk nyata dalam semangat kebersamaan melawan tindak kekerasan kepada perempuan dan anak serta perdagangan orang pada kesempatan itu, dilakukan penandatanganan deklarasi bersama oleh pejabat terkait dan seluruh masyarakat.
"Deklarasi ini menjadi landasan komitmen moral dan sosial kita bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman, adil, dan bebas dari segala bentuk kekerasan," kata Enggar.
Ketua Forum Silaturahmi Kerajaan Nusantara Brigadir Jenderal Polisi (Purnawirawan) A.A Mapparessa, mengapresiasi kampanye Rise and Speak yang diinisiasi oleh Polri sebab menurut dia sangat bermanfaat untuk bangsa dan generasi penerus.
Apalagi, kegiatan ini mengajak kepada anak-anak dan masyarakat untuk berani bicara jika mengalami atau melihat tindak kekerasan dan perdagangan orang.
"Jadi kegiatan seperti ini harus dilanjutkan di provinsi lainnya, untuk mempersiapkan generasi penerus seperti syair 'Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya," ujarnya.