Kupang, NTT (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Nusa Tenggara Timur (NTT) mendukung rangkaian kegiatan Lentera Syariah Ekonomi NTT sebagai langkah alternatif mendorong pertumbuhan ekonomi regional berbasis ekonomi syariah.
“Lentera Syariah Ekonomi NTT menunjukkan bahwa ini bukan milik kaum Muslimin saja, tetapi milik kita semua yang berarti syariah juga didukung untuk menjadi alternatif dalam pembangunan ekonomi NTT,” kata Kepala KPw BI NTT Agus Sistyo Widjajati di halaman Kantor Gubernur NTT, di Kupang, Kamis malam.
Adapun Lentera Syariah Ekonomi NTT juga bagian dari persiapan menjelang Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI) 2025 di Pontianak, Kalimantan Barat.
Dalam sambutannya, Agus mengatakan salah satu sektor yang didorong adalah kuliner halal. Tujuannya agar produk lokal tidak hanya beredar di dalam wilayah NTT saja tapi mampu menjangkau wilayah lain di nusantara hingga mancanegara.
Untuk itu, turut dilakukan peluncuran Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS) yang diharapkan dapat menjadi salah satu destinasi wisata kuliner yang baru di Kota Kupang.
“Tidak hanya penguatan ekonomi, kegiatan ini juga akan diisi dengan literasi dari tokoh dan pelaku usaha yang memperoleh manfaat atas implementasi prinsip-prinsip ekonomi syariah,” kata dia.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi pihak Pemprov NTT yang turut mendukung terlaksananya kegiatan ini yang menandakan bahwa prinsip syariah juga didorong untuk menjadi alternatif pembangunan ekonomi NTT.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT H. Husen Anwar mengatakan Lentera Syariah Ekonomi NTT menjadi sinergi lintas agama dan lintas sektor untuk bersama-sama menerangi negeri ini dengan ekonomi yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.
“Sebagaimana spirit ekonomi syariah yaitu kebaikan untuk semua, kiranya ekonomi syariah membawa manfaat universal bagi siapa saja, lintas agama, suku dan golongan, karena ini adalah juga kekhasan NTT,” kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya berharap rangkaian kegiatan ini dapat berjalan lancar dan sukses sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat melalui ekonomi syariah.*