Kupang (ANTARA) - Wakapolda NTT Brigjen Pol. Awi Setiyono menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor, antara TNI dan Polri, dalam membangun ketahanan wilayah perbatasan, khususnya di wilayah timur Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain.
“Kehadiran Pasis Sesko TNI di wilayah NTT menjadi momentum strategis untuk membangun sinergi nyata antar institusi dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat," katanya di Kupang, Rabu.
Hal ini disampaikannya saat menerima kunjungan dari Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) Dikreg LIII Tahun Ajaran 2025 di Polda NTT dalam rangka Kuliah Kerja Nyata Dalam Negeri (KKN DN).
Tema yang diangkat dalam pertemuan tersebut adalah "Penguatan Ketahanan Wilayah Perbatasan Sebagai Serambi Depan Negara: Kolaborasi Pentahelix dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan, Stabilitas Keamanan, dan Kesejahteraan Masyarakat.
Kunjungan ini merupakan bagian dari program KKN DN Pasis Dikreg XLIV Sesko TNI yang difokuskan di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Melalui kegiatan ini, para Pasis diharapkan dapat memperoleh wawasan nyata tentang kondisi wilayah, dinamika sosial kemasyarakatan, serta kolaborasi antar sektor dalam menjaga stabilitas nasional.
Terpisah Kabid humas Polda NTT Kombes Pol. Henry Novika Chandra kepada wartawan di Mapolda menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk dukungan Polda NTT terhadap pelaksanaan program KKN DN Sesko TNI.
Selain itu juga bagian dari komitmen Polda dalam memperkuat sinergitas TNI-Polri demi stabilitas keamanan dan pembangunan di daerah perbatasan.
“Kami menyambut baik pelaksanaan KKN DN Pasis Sesko TNI di NTT. Ini bukan hanya kunjungan formal, melainkan bentuk implementasi nyata kolaborasi strategis lintas institusi,” ungkap Kombes Henry.
Ia menambahkan bahwa ke depan, sinergi antara Polda NTT, TNI, dan unsur pemerintah daerah akan terus diperkuat untuk mendorong program-program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah-wilayah terpencil dan perbatasan.
Kunjungan ini juga menurut dia, tidak hanya menjadi wahana pembelajaran strategis bagi para Pasis, tetapi juga menjadi ajang mempererat hubungan antara TNI, Polri, dan unsur pemerintah daerah dalam mengelola tantangan keamanan dan pembangunan di kawasan timur Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan Nusa Tenggara Timur.