Kupang (ANTARA) - Sebanyak 300 peserta menghadiri seminar “OJK Berbagi” bertajuk “Berkarya Bersama Membangun Negeri “ yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusa Cendana Kupang.
Direktur OJK Institute Ida Rumondang HS dalam keterangan yang diterima di Kupang, Ahad, mengatakan bahwa seminar “OJK Berbagi” merupakan sarana untuk mendorong semangat riset di perguruan tinggi dan menghimpun masukan dari akademisi.
“Seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menghimpun masukan dari para akademisi, sehingga tugas dan pengawasan OJK dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien,” katanya.
Dia menambahkan bahwa seminar itu juga dirancang untuk mendiseminasikan hasil riset terbaru OJK Institute (OJKI), khususnya yang relevan dengan kurikulum FEB seperti digitalisasi dan literasi keuangan.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan memperkenalkan fungsi dan peran OJK institute kepada mahasiswa dan akademisi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ratusan peserta yang hadiri seminar tersebut terdiri dari akademisi dan mahasiswa yang mendalami studi ekonomi dan bisnis dari berbagai universitas di Kupang hingga Kabupaten di Pulau Sumba .
Wakil Rektor I Bidang Akademik Undana Prof. Dr. drh. Annytha I. R. Detha, menekankan pentingnya sinergi antara OJK dan perguruan tinggi sebagai agen penyebaran informasi keuangan yang relevan kepada masyarakat.
“Bekerja sama menjadi agen informasi bagi masyarakat adalah peran penting serta mengingat bahwa ekonomi bisa hadir di berbagai ranah, kita sebagai akademisi termasuk mahasiswa memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi keuangan yang perlu diketahui publik,” ujar Prof. Annytha.
Baca juga: Wakil Wali Kota mengapresiasi mahasiswa Undana dalam Kupang Bersinar
Baca juga: Gubernur NTT puji Undana sukses menggelar UTBK SNBT 2025
Dalam seminar tersebut Ida Rumondang HS, yang juga Kepala Kelompok Spesialis Riset dan Widyaiswara OJKI, bersama Yunorita Pariman, Peneliti Eksekutif OJKI, mempresentasikan riset kuantitatif mengenai dampak transformasi digital pada industri perbankan dari dua sudut pandang.
Pemaparan ini memberikan pemahaman komprehensif tentang bagaimana digitalisasi mengubah interaksi antara konsumen dan bank.
Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FEB Undana, Dr. Rolland E. Fanggidae menyoroti bahwa hasil riset OJK Institute sangat menarik dan berpotensi menjadi inspirasi untuk penelitian lebih lanjut, khususnya dalam konteks NTT.
“Dari kegiatan ini, harapan kami bukan hanya agar peserta mendapatkan ilmu, tapi juga menjadi corong literasi itu sendiri dengan berperan menyebarkan literasi keuangan kepada orang di sekitar mereka,” ujarnya.
Menurut dia, kegiatan “OJK Berbagi” ini membuka cakrawala baru bagi mahasiswa dan akademisi Undana dalam memahami kompleksitas sektor jasa keuangan digital.
Paparan riset komprehensif diharapkan memicu minat dan ide-ide penelitian yang lebih spesifik dalam konteks NTT, menjadikan Undana sebagai salah satu motor penggerak literasi keuangan di wilayah tersebut. Sinergi ini diharapkan terus terjalin dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan literasi keuangan di NTT.*