Labuan Bajo (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Manggarai Barat Yulianus Weng menyatakan pihaknya berkomitmen meningkatkan sosialisasi tentang bahaya Human Papillomavirus (HPV) dan kanker serviks melalui kerja sama dengan Kementerian Kesehatan, pemerintah provinsi, dunia usaha, dan lembaga masyarakat lainnya.
"Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik awal gerakan masif Zero HPV, Zero Kanker Serviks di Manggarai Barat," katanya di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat.
Ia menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan "Road to Zero HPV: Langkah Berkelanjutan dalam Pencegahan Kanker Leher Rahim untuk Perempuan Indonesia" di Labuan Bajo.
Yulianus Weng menjelaskan Pemkab Manggarai Barat juga terus berupaya memperluas akses vaksinasi HPV bagi remaja putri dan deteksi dini melalui Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test bagi perempuan dewasa dengan melibatkan semua pihak.
"Termasuk Forkopimda Manggarai Barat, tokoh agama, guru, dan pelajar, sebagai agen perubahan dalam edukasi kesehatan reproduksi," katanya.
Berdasarkan data Globocan 2023, kata dia, kanker leher rahim atau kanker serviks menempati urutan kedua sebagai kanker paling umum di Indonesia dengan lebih dari 36.000 kasus baru dan 21.000 kematian setiap tahunnya.
Itu berarti, lanjut dia, setiap hari puluhan perempuan Indonesia kehilangan nyawa karena penyakit yang sebenarnya dapat dicegah melalui deteksi dini dan vaksinasi HPV.
"Di Manggarai Barat, akses terhadap layanan kesehatan reproduksi dan kesadaran akan pencegahan kanker serviks masih menjadi tantangan. Karena itu upaya kolaboratif seperti ini tidak hanya penting, tetapi sebuah keharusan," katanya.
Lebih lanjut ia juga mengapresiasi dukungan PT Bio Farma (Persero) dan PT CML Metro Medika dalam penyediaan vaksin serta teknologi kesehatan, serta Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT yang mendorong program ini sebagai bagian dari gotong royong nasional.
“Sinergi ini bukti nyata komitmen kita untuk menyelamatkan generasi perempuan dari ancaman yang bisa dicegah,” katanya.